Mendengar rungutan dan luahan hati Pakcik tu, terus terlintas beberapa persoalan di fikiran saya dan tercetus sesuatu di hati saya.
1- Kenapa Pakcik terdesak bekerja?
2- Tak ada ke anak-anak yg menyara dia?
3- Kenapa kontraktor tergamak bayar gaji hanya sebanyak itu?
4- PLUS tak ambil kesah ke atau tak pantau kontraktor/suplier?
5- Siapakah yg sudi memperjuangkan kebajikan mereka? Kalau ibu-ibu tunggal ramai yg sudi tampil (agaknya).
Semoga Allah murahkan dan berkati rezki mereka.
Saturday, August 30, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment